Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

cerpenQ



Kisah Cinta yang mengharukan...

Riyan dan Shinta adalah sepasang kekasih yang serasi walaupun keduanya berasal dari keluarga yang jauh berbeda latar belakangnya. Keluarga Shinta berasal dari keluarga kaya raya dan serba berkecukupan,sedangkan keluarga Riyan hanyalah keluarga seorang pedagan yang menggantungkan kehidupannya pada sebuah toko kecil yang berada di dpn rumahnya.
Dalam kehidupan mereka berdua, Riyan sangat mencintai Shinta. Riyan telah melipat 1000 buah burung kertas untuk Shinta dan Shinta kemudian menggantungkan burung-burung kertas tersebut pada kamarnya. Dalam tiap burung kertas tersebut Riyan telah menuliskan harapannya kepada Shinta. Banyak sekali harapan yang telah Riyan ungkapkan kepada Shinta.“Semoga kita selalu saling menyayangi satu sama lain”                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        ,”Semoga Tuhan melindungi Shinta dari bahaya”,”Semoga kita mendapatkan kehidupan yang bahagia”,dsb. Semua harapan itu telah disimbolkan dalam burung kertas yang diberikan kepada Shinta.
Suatu hari Riyan melipat burung kertasnya yang ke 1001. Burung itu dilipat dengan kertas transparan sehingga kelihatan sangat berbeda dengan burung-burung kertas yang lain. Ketika memberikan burung kertas ini, Riyan berkata kepada Shinta:
“Shinta, ini burung kertasku yang ke 1001. Dalam burung kertas ini aku mengharapkan adanya kejujuran dan keterbukaan antara aku dan kamu. Aku akan segera melamarmu dan kita akan segera menikah. Semoga kita dapat mencintai sampai kita menjadi kakek nenek dan sampai Tuhan memanggil kita berdua ! “
Saat mendengar Riyan berkata demikian,Shinta meneteskan air mata. Ia berkata kepada Riyan:
“Yan.., senang sekali aku mendengar semua itu, tetapi aku sekarang telah memutuskan untuk tidak menikah denganmu karena aku butuh uang dan kekayaan seperti kata orang tuaku!”
Saat mendengar itu Riyan pun bak disambar geledek. Ia kemudian mulai marah kepada Shinta. Ia mengatai Shinta matre, orang tak berperasaan, kejam, dan sebagainya. Dan Akhirnya Riyan meninggalkan Shinta menangis seorang diri.
Riyan mulai terbakar semangatnya. Ia pun bertekad dalam dirinya bahwa ia harus sukses dan hidup berhasil. Sikap Shinta dijadikannya cambuk untuk maju dan maju. Dalam Sebulan usaha Riyan menunjukkan hasilnya. Ia diangkat menjadi kepala cabang di mana ia bekerja dan dalam setahun ia telah diangkat menjadi manajer sebuah perusahaan yang bonafide dan tak lama kemudian ia mempunyai 50% saham dari perusahaan itu. Sekarang tak seorangpun tak kenal Riyan, ia adalah bintang kesuksesan.
Suatu hari Riyan pun berkeliling kota dengan mobil barunya. Tiba-tiba dilihatnya sepasang suami-istri tua tengah berjalan di dalam derasnya hujan. Suami istri itu kelihatan lusuh dan tidak terawat. Riyan pun penasaran dan mendekati suami istri itu dengan mobilnya dan ia mendapati bahwa suami istri itu adalah orang tua Shinta.
Riyan mulai berpikir untuk memberi pelajaran kepada kedua orang itu, tetapi hati nuraninya melarangnya sangat kuat. Riyan membatalkan niatnya dan ia membuntuti kemana perginya orang tua Shinta.
Riyan sangat terkejut ketika didapati orang tua Shinta memasuki sebuah makam yang dipenuhi dengan burung kertas. Ia pun semakin terkejut ketika ia mendapati foto Shinta dalam makam itu. Riyan pun bergegas turun dari mobilnya dan berlari ke arah makam Shinta untuk menemui orang tua Shinta.
Orang tua Shinta pun berkata kepada Riyan:
”Nak Riyan.., sekarang kami jatuh miskin. Harta kami habis untuk biaya pengobatan Shinta yang terkena kanker rahim ganas. Shinta menitipkan sebuah surat kepada kami untuk diberikan kepadamu jika kami bertemu denganmu.”
Orang tua Shinta menyerahkan sepucuk surat kumal kepada Riyan.
Riyan membaca surat itu.
Riyan.., maafkan aku. Aku terpaksa membohongimu. Aku terkena kanker rahim ganas yang tak mungkin disembuhkan. Aku tak mungkin mengatakan hal ini saat itu, karena jika itu aku lakukan, aku akan membuatmu jatuh dalam kehidupan sentimentil yang penuh keputus-asaan yang akan membawa hidupmu pada kehancuran. Aku tahu semua tabiatmu yan.., karena itu aku lakukan ini. Aku mencintaimu Yan……….. “
Setelah membaca surat itu, menangislah Riyan. Ia telah berprasangka terhadap Shinta begitu kejamnya. Ia pun mulai merasakan betapa hati Shinta teriris-iris ketika ia mencemoohnya, mengatainya matre, kejam dan tak berperasaan. Ia merasakan betapa Shinta kesepian seorang diri dalam kesakitannya hingga maut menjemputnya, betapa Shinta mengharapkan kehadirannya di saat-saat penuh penderitaan itu. Tetapi ia lebih memilih untuk menganggap Shinta sebagai orang matre tak berperasan. Shinta telah berkorban untuknya agar ia tidak jatuh dalam keputusasaan dan kehancuran.Riyan pun menyesal dengan apa yang telah dia lakukan pada shinta sebelumnya. Dan akhrnya cinta mereka tidak dapat menyatu..... sekarang yg ada pada diri Riyan hanya ada Penyesalan...


ku menangis tanpa air mata . . 
bahagia tanpa senyuman .. 
terlalu sering semua berganti .. 
segala apa ku hadapi .. tiap detik tanpa arti .. 
masih adakah makna.. bila kebahagiaan telah pergi ?? 
semua kebahagiaan ku telah lenyap .. 
ku berhenti .. tersesat lagi .. tlah hilang arti ..
tanpa cinta .. ...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar